.

Monday, November 17, 2008

lunasi pajaknya, awasi penggunaannya

Judul itu adalah salah satu slogan dari departemen pajak, yang jadi pertanyaan saya adalah bagaimana cara mengawasi penggunaannya?

Seperti kita tahu bahwa KPK saja untuk bisa mengetahui kegiatan korupsi harus pake acara "sadap-menyadap" dan perlu alat-alat canggih yang lain sebagai alat bantu pengawasan. Nah kita yang awam dan gak ada akses buat acara sadap-sadap-an tadi gimana ngawasinnya?

Pejabat-pejabat negara dan daerah walaupun sudah punya gedung sendiri untuk departemennya, kadang tetap saja harus menyewa hotel mahal buat acara rapat atau pertemuan, udah punya rumah dinas juga tetap saja ada acara nginap di hotel buat mengikuti suatu pertemuan...yang dipakai uang pajak kan?

Yang ada sekolah makin mahal, orang miskin makin banyak.

JADI GIMANA CARA NGAWASINNYA? TRANSPARANSI SEPERTINYA CUMA SEKEDAR "OMONG DOANG" ...


33 comments:

ita page said...

kita bagi2-in aja duitnya. heehee...
Ajak Robin Hood

iip rifai said...

IipSmileynya lom update tuh hehe...yg itu mah udah di drop, soale di blok sama cybergif-nya

ita page said...

Krn ketika aku pulang ke rmh smileynya ilang so, re-install. Eeeh..tiba2 keluar anangs collection + lainnya. Makanya tak pikir di up date

Rita F said...

kalo misalnya income di tiap KPP di publikasikan , masuknya berapa, didistribusikan berapa dan kemana saja distribusinya....mungkin ga ya?

iip rifai said...

harusnya begitu mbak..bukan cuma outputnya tapi inputnya juga bisa di awasin, jadi kalau ada wajib pajak besar, tapi setorannya kecil ini juga kudu diusut..., dimana ya ada website isinya list distribusi pendapatan negara?

aris nandy said...

imamnya harus bener dulu...
...coba lihat.. mau bener tapi ada tujuannya biar kepilih kembali kali ya tahun depan :
1. Aulia pohan (besan) diperiksa KPK <<< dampaknya brand/ personal image naik indexnya
2. BBM turun, walaupun cuma sedikit<<< kebijakan yang banyak diminta masyarakat kan?
3. Nopember ini, lowongan PNS besar2an baik di pusat maupun daerah...bisa jadi juga tahun depan menjelang pemilihan ada kenaikan gaji PNS
coba.. siapa yang bisa ngelawan? pasti terpilih kembali kan duet yang sekarang

Rita F said...

mestinya siiih KPP bersedia dan bisa memfasilitasi hal spt ini.
laah sudah berani mengajak orang utk "ikhlas" bayat pajak....harus mau dong memberitahu detail perjalanan uang rakyat tadi. kayak di perusahaan go publik kan bisa diketahui tuuh laporan keuangannya

ita page said...

Sepertinya org2 pajak yg gak IKHLAS mb. Curang kan...

ita page said...

Hukum dulu kali Ris yg ditegakkan benar2.

iip rifai said...

setujuuu...

aris nandy said...

ya itu.. hukum salah satu indikatornya
ditegakkan betul oleh pemimpin

ita page said...

kirain lg sholat jama'ah ip *ampyuun...sambil lari*

Traumatic Experience said...

Andai Zakat berjalan... tentu ga serepot ini ... hmmm

iip rifai said...

iya, mendingan juga zakat ya...langsung terasa manfaatnya...gak perlu repot bikin laporan hehe...

aris nandy said...

kalau "zakat" untuk orang muslim kali ya...
tapi konsep zakat kalau diterapin juga bagus tuh buat orang2 pajak...
tapi tetap harus laporan kali pak, kan penyelenggaranya institusi negara

denden nurdany said...

Kalo ga bayar pajak dosa ga ya...sementara zakat dikeluarkan?

aris nandy said...

menurut gw sih ada 2 pandangan..
1. dosa kalau kita harus turut pemimpin (amir)
2. gak dosa karena kita bukan negara islam
lagian gak transparan juga pemasukan berapa dari mana aja, dan pengeluarannya... sudah sesuai belum dengan yang seharusnya...dll

iip rifai said...

kalau tidak nurut kali...

iip rifai said...

sementara saya belum ada pandangan pak ....tapi hati saya agak condong ke arah dosa juga ..

Rita F said...

kalo zakat berjalan tentu lebih banyak pemerataan buat orang tak mampu. tapi menurut saya zakat dan pajak tak sama identik. maksudnya, pajak itu memang iuran yang dipaksakan oleh pemerintah kepada warga negaranya untuk penyelenggaraan negara. zakat itu bukan iuran yang dipaksakan bukan? dan tujuannya juga bukan untuk penyelenggaraan negara. kalo zakat diberlakukan seperti pajak, yang bukan muslim ga ada kewajiban dong?

aris nandy said...

zakat itu bukan iuran yang dipaksakan bukan? --- zakat merupakan rukun islam ya...dulu (koreksi kalau salah), jaman abubakar, kayaknya pekerjaan pertama abubakar adalah memerangi orang yang tidak mau membayar zakat deh..

kalo zakat diberlakukan seperti pajak, yang bukan muslim ga ada kewajiban dong? --- sepakat bu upik.
makanya saya katakan, kalau konsepnya saja yang diambil...
saya gak tahu hitung-hitungannya gimana... yang jelas ada nishabnya, ada batas persen yang harus dibayar.. kaya pajak penghasilan gitu deh..
seharusnya semua kan masuk kas negara.. untuk dibagikan--- pemerataan ya...
kalau menurut saya sih... seharusnya orang yang telah bayar zakat mal... seharusnya gak usah dipotong pajak penghasilan... nah.. buktinya di slip gaji gw nih selalu ada potongan pph... jadinya double kan kalau misalnya gw mau bayar zakat mal?
any comment? pak ustad?

Rita F said...

zakat merupakan rukun islam ya... >> oo, iya ya . lupa kalo ini wajib

konsep hitung2an dan batasan seperti nisab di pajak juga ada...seperti PTKP utk PPh 21 atau utk PPh 23 ada tarif efektif rata2, dsb. cuma sependek yg saya tau, pajak menganut yang diambil yang jumlah pajaknya lebih besar. contoh pada penghasilan yang sudah di potong di luar negeri, kemudian di dalam negeri dihitung ulang dengan perbandingan....nah yang diambil yang jumlah pajak lebih besar.

zakat mal = pajak? setuju banget kalo bisa begini ;-)) terlepas dari apakah aspek zakat mal sama dengan pajak.
barangkali yang mendasar adalah orang akan malas mengkorupsi zakat, krn urusannya langsung vertikal dengan Tuhan, sementara pajak orang tidak sungkan mengkorupsinya krn merasa pajak berdasar pada hukum manusia

iip rifai said...

Mbak Upik dan mas Aris, pajak dan zakat itu wajib . zakat pengaruhnya di pajak hanya mengurangi nilai PKP dan tidak mengurangi persentase pajaknya. menurut saya implementasinya object pajaknya sudah adil kok, cuma ya itu kembali ke judulnya hehe....bagaimana pengawasannya ....

aris nandy said...

kalau pengawasannya saya no comment pak...
karena orang tidak korupsi itu ada dua type :
1. betul-betul merupakan nilai yang terpancar dari hatinya.
2. karena tidak punya kesempatan untuk berbuat korupsi
jadi berdoa saja petugas pajak mempunyai sikap yang pertama

Rita F said...

kalo menurut saya yang bisa benar2 mengawasi cuma mereka yang bisa akses data akurat dari DJP. Kalau DJP ga share data akurat input dan outputnya yaaa, kita mana bisa ngawasin. contohnya kasus BLBI, kalo ga ada yang mengungkapkan... mana bisa orang awam tau praktek kayak gitu di sana

iip rifai said...

haduuhhh...mbak itu BLBI...ngenesssss...., iya harusnya DJP membuat list distribusi dana pajak secara transparan...hayoo mbak kirim email ke redaksi@detik.com, kita tanya rame-rame maksud slogan "lunasi pajaknya, awasi penggunaanya" ..ini maksudnya si DJP gimana? kali aja bisa di ekspose ama detik.com dan kalo udah di bunyi-in ama detik.com pasti rame...hehehe...

aris nandy said...

jangan bawa nama gw ip kalau ke detik... he4x...
gak enak ama temen2 kalau pake nama asli gw... wakakakakak

SitoWar Doank said...

Pada dasarnya pajak itu hakekatnya adalah iuran wajib dari rakyat yang berpenghasilan melampaui PTKP. Kecuali kalo PBB dan Pajak Daerah yg dipungut Dispenda yang notabene kewajibannya melekat pada objek yang dipunyai atau digunakan. Pendapatan negara dari pajak adalah 60-70% dari RAPBN 2009. Ngga bs dipungkiri semua orang ngga mau/susah/'nggremeng' bayar pajak. Lha wong di Amerika aja orang susah bayar pajak sampe ada pelemnya "Stranger Than Fiction".
Semua penerimaan pajak langsung masuk kas negara. DJP hanya punya data penerimaan doank tanpa pernah memegang uang pajak.

Kalo masalah awasi penggunaan pajak, masyarakat harus mengawasi alokasi APBN, dan yang lebih penting aliran penggunaan DAU APBD. Kalo menurut gue, yang brengsek penggunaan dananya tuh orang PEMDA...seenaknya saja beli mobil dinas mewah2....setiap akhir tahun pasti ngabisin anggaran yg tidak habis disalurkan untuk program Riil buat rakyat...bener2 ancur perencanaan daerah.....

DJP telah berupaya semaksimal mungkin menghimpun penerimaan negara...nah tergantung pada Eksekutif....
DJP terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak seiring dengan program Reformasi Birokrasi yang baru mulai dijalankan, khususnya di lingkungan Depkeu (DJP).....

aris nandy said...

perlukah dibentuk dewan pengawas penyaluran pajak? atau sudah ada? kalau udah apa aksinya ya?

iip rifai said...

nah ini dia memang yg kita harapkan, transparansi aliran dana dari mulai Kas negara yang sudah di setorkan DJP, memang informasinya yang diharapkan adalah report dari mulai pendapatan masuk dan keluar dari mulai WP sampai ke penggunaan dananya termasuk sampai PEMDA TK2...saya kira tidak sulit membuat informasi seperti ini apa lagi sekarang semua sudah database oriented...tinggal bagaimana pemerintahnya saja..mau apa tidak bikinin untuk kita supaya masyarakat bisa ikut mengawasi langsung, gak perlu pake sadap menyadap

iip rifai said...

pengawasnya mungkin ya depkeu itu Ris, cuma mekanismenya saya juga gak tahu, yang wajib melaporkan ke masyarakat ya harusnya depkeu juga menurut saya...aksinya ..hmm...yang ada kan KPK beraksi buat depkeu

aris nandy said...

kayaknya ada BPK, BPKP dll..
tapi ya itu... kembali ke orangnya...
kalau masyarakat suruh mengawasi.. nikin aja komunitas pengawas penyaluran pajak gitu..
kaya ada tuh saya baca di tempo : komunitas penagih janji

iip rifai said...

eh iya ya...ada BPK hehe..ilmu IPS gw jeblok nih ...

Setting DeepCool AK400 Digital CPU fan di Manjaro Linux

  Baru rakit PC dan pakai AK400 Digital untuk CPU fannya, setelah install linux ternyata tulisan digitalnya gak tampil, cari-cari di interne...