Informasi ini tentu menyenangkan saya karena selain bisa unjuk gigi metode CAPI dengan gaya sendiri (made in Indonesia) walau softwarenya sendiri tetep buatan amerika, tapi menambahkan embel-embelnya (accessories dan fitur-fitur) yang tetap perlu pengalaman dan kreatifitas tersendiri agar bisa mendukung CAPI secara maksimal.
Di Surveymeter sendiri, pretest CAPI sudah pernah dilaksanakan dan menurut saya cukup berhasil, padahal dengan waktu yang super mepet, dan kuesioner yang lumayan tebal walau cuma 2 buku, tingkat kesulitannya pun tinggi karena respondennya adalah lansia, jadi pewawancara juga benar-benar butuh kesabaran dan butuh baterai lebih lama...hehe. Waktu itu uji coba CAPI dilaksanakan di Purworejo, untuk studi lansia, dengan responden berjumlah 100 orang.
Hasilnya menurut saya cukup baik, data yang bersih dan juga rekaman data wawancara yang juga berhasil dilakukan, sehingga nantinya akan ada banyak backup untuk mendukung CAPI, dan bulan depan sepertinya kita akan melakukan uji coba ke 2, saya akan tambahkan fitur camera, untuk mengambil data responden yang diperlukan, semoga berhasil dan bisa meningkatkan kualitas data yang dikumpulkan.
Selain berita yang menyenangkan, pada pertemuan tadi juga ada juga berita yang tidak menyenangkan, karena di tengah pembicaraan, pak John menyinggung-nyinggung soal mati
Untuk diketahui, bahwa pak John pernah mendapat serangan stroke pada saat IFLS 3 tahun 2000, sampai wajahnya yang sebelah terlihat aneh akibat stroke ini.
Tetap semangat pak! kita akan sukseskan IFLS 5, kita usahakan jadi the best survey lagi ... seperti biasanya...kita doakan juga semoga pak John tetap sehat sampai IFLS 10!
No comments:
Post a Comment